Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfasil: Pengertian, Contoh

Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfasil: Pengertian, Contoh

Mad Jaiz Munfashil: Panduan Tajwid Lengkap untuk Pemula

Dalam membaca Al-Qur’an, kita sering menjumpai bacaan yang harus dipanjangkan karena adanya hukum mad. Salah satu jenis mad yang penting dipahami, terutama oleh pemula, adalah Mad Jaiz Munfasil.

Hukum tajwid ini cukup sering ditemui dalam Al-Qur’an, dan jika tidak dipahami dengan benar, bisa menyebabkan kesalahan dalam panjang bacaan dan makna. Artikel ini akan membahas tuntas tentang Mad Jaiz Munfashil, lengkap dengan contoh, aturan, dan tanda-tandanya.


Apa Itu Mad Jaiz Munfashil?

🔤 Definisi:

Mad Jaiz Munfashil adalah:

Mad yang terjadi ketika huruf mad bertemu dengan huruf hamzah (ء), dalam dua kata yang terpisah.

Artinya, huruf mad (ا، ي، و) berada di akhir satu kata, kemudian diikuti dengan hamzah yang berada di awal kata berikutnya.


Ciri-Ciri Mad Jaiz Munfashil

Berikut adalah tanda dan karakteristik Mad Jaiz Munfashil:

Huruf mad di akhir kata pertama
Hamzah di awal kata kedua
Dibaca panjang saat washal, kembali pendek saat waqaf
Di mushaf, biasanya ada tanda garis melengkung seperti alis (ـــــٰـــــ) di atas huruf mad


Panjang Bacaan Mad Jaiz Munfashil

KondisiPanjang Bacaan
Saat Wasal (sambung)4 atau 5 harakat
Saat Waqaf (berhenti)2 harakat (seperti mad thabi’i)

Panjang 4 atau 5 harakat ini berdasarkan riwayat Qira’at Hafs dari Imam ‘Ashim, yang umum dipakai di Indonesia.

Saat waqaf, hamzah di awal kata kedua tidak terbaca, sehingga mad kembali ke hukum mad thabi’i (2 harakat).


Contoh Mad Jaiz Munfasil dalam Al-Qur’an

Berikut beberapa contoh ayat yang mengandung Mad Jaiz Munfashil:


Surah Quraisy ayat 4:

الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ

Lihat pada bacaan:

الَّذِي أَطْعَمَهُم

Kata الَّذِي berakhir dengan yaa sukun (huruf mad), dan kata berikutnya diawali oleh hamzah (أَطْعَمَهُم). Maka ini adalah Mad Jaiz Munfashil dan dibaca 4 atau 5 harakat saat disambung.


Surah Al-Kautsar ayat 1:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

Perhatikan kata:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ

Huruf mad alif di akhir kata إِنَّا, diikuti oleh hamzah pada kata أَعْطَيْنَاكَ. Maka ini termasuk Mad Jaiz Munfashil dan dibaca panjang saat washal.


Surah Al-Bayyinah ayat 8:

جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ

Lihat pada kata:

جَزَاؤُهُمْ عِندَ

Huruf waw sukun dalam جَزَاؤُهُمْ bertemu dengan hamzah (أَ) pada awal kata عِندَ, ini juga merupakan Mad Jaiz Munfashil.


Mengapa Disebut “Jaiz Munfashil”?

🔹 Jaiz = artinya boleh, karena sebagian qari membaca panjang (4–5 harakat), sebagian membaca pendek. Namun, dalam Qira’at Hafs, wajib membaca panjang.

🔹 Munfashil = terpisah, karena huruf mad dan hamzah tidak berada dalam satu kata, melainkan dua kata yang berbeda.


Perbedaan Mad Jaiz Munfashil dan Mad Wajib Muttashil

AspekMad Jaiz MunfashilMad Wajib Muttashil
Letak huruf mad & hamzahTerpisah (dua kata)Bersatu (dalam satu kata)
Panjang bacaan4–5 harakat (jaiz, ada pilihan)4–5 harakat (wajib, muttafaqun ‘alaih)
Contohإِنَّا أَعْطَيْنَاكَجَاءَ

Tanda Mad Jaiz Munfashil dalam Mushaf

🖊️ Dalam mushaf cetakan Madinah atau Indonesia, tanda bacaan Mad Jaiz Munfashil biasanya berupa tanda alis (ــــٰــــ) di atas huruf mad.

Contoh:

إِنَّآ أَعْطَيْنَاكَ

Tanda alis di atas alif (ٓ) menunjukkan mad yang dipanjangkan karena bertemu hamzah di kata berikutnya.


Ringkasan Singkat

AspekKeterangan
Jenis madMad Far’i
SyaratMad + Hamzah di dua kata
Panjang4 atau 5 harakat (wasal), 2 harakat (waqaf)
MushafDitandai dengan garis alis
ContohQuraisy: 4, Al-Kautsar: 1, Al-Bayyinah: 8

Kesimpulan

Mad Jaiz Munfashil adalah salah satu hukum bacaan mad yang sering muncul dalam Al-Qur’an. Hukum ini terjadi saat huruf mad bertemu dengan hamzah di dua kata yang terpisah, dan dibaca panjang 4 atau 5 harakat saat washal. Namun, jika diwaqafkan, kembali ke hukum mad thabi’i (2 harakat).

Dengan mengenali tanda-tandanya (seperti tanda alis) dan berlatih dari contoh-contoh ayat, kita bisa membaca Al-Qur’an dengan lebih benar dan tartil, sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.