Hukum Tajwid Alquran Lengkap - Cara Belajar Tajwid Al Quran Mudah

Hukum Tajwid Alquran Lengkap - Cara Belajar Tajwid Al Quran Mudah

Dikupas lengkap semua hukum tajwid mulai dari pengertian, apa saja yang termasuk hukum tajwid beserta pengertian dan juga contoh-contohnya.

Konten [Tampil]

Belajar Hukum Tajwid Al Quran

Hukum Tajwid al Quran lengkap dan mudah – Di artikel ini akan dikupas lengkap semua hukum tajwid mulai dari pengertian, apa saja yang termasuk hukum tajwid beserta pengertian dan juga contoh-contohnya. Mari kita bahas hukum bacaan al Quran.


belajar-hukum-tajwid-alquran-lengkap
Belajar hukum tajwid alquran lengkap


Disusun lengkap dengan bahasa yang mudah dipahami. Artikel ini bisa menjadi buku hukum tajwid al Quran lengkap via online Anda. Oiya, selain membahas tentang ilmu tajwid, Anda juga bisa mendapatkan cara mudah atau tips menerapkan hukum tajwid. 

Untuk cara baca Al Qur’an tanpa perlu menghafal tajwid, bisa dilihat di artikel Jenius Baca Qur’an.

Semoga artikel ini membantu Anda lebih mudah dalam membaca AlQuran dengan tajwid sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Yuk kita mulai bahas Ilmu Tajwid Lengkapnya !

A. Apa itu Tajwid ? Pengertian Ilmu Tajwid dan Tahsin

Pengertian tajwid menurut bahasa artinya membaguskan. Dan menurut istilah arti tajwid adalah “Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya”.

Hak huruf itu sifat yang selalu ada. Sedangkan mustahak huruf itu sifat yang ada karena ada hal yang mempenaruhinya.

Penjelasan lengkap hak dan mustahak di pengertian ilmu tajwid

Kita perlu tahu pengertian tajwid supaya kita tahu apa yang akan atau sedang dipelajari. Dan juga untuk menentukan target pembelajaran yang dikendaki.

Banyak yang salah dalam menentukan target belajar hukum tajwid yang menyebabkan pembelajaran tidak selesai.

Pilihan tujuan belajar tajwid al Quran yang perlu dijawab di awal adalah : Mau hafal hukum tajwid dan bisa mengaplikasikannya ketika tilawah. Atau hanya bisa membaca al Qur’an sesuai hukum tajwid tanpa hafal teorinya.

Ini dua hal yang berbeda, dan mempunyai konsekuensi masing-masing. Bagi yang mau hafal ilmu tajwid lengkap, maka harus mau meluangkan waktu ekstra. Hati-hati, jangan hanya sampai hafal saja, tapi harus bisa diaplikasikan dalam tilawah [1] juga.

Nah yang kedua ini masih sedikit yang tahu. Bisa membaca Al Qur’an tanpa menghafal hukum tajwid. Bingung kan ?

Emang bisa ya?

Dapatkan jawabannya di video Tentukan Tujuan Belajar Membaca Al Qur’an di bawah ini

Apa itu Tahsin ?

Istilah tahsin populer ketika tahun  2000-an. Dari segi tujuan, tahsin ini sama dengan tajwid yaitu menghindari kesalahan dalam membaca Al Qur’an. Dari segi arti, tahsin ini artinya membaguskan, memperbaiki atau meningkatkan. Yang dibahas adalah hukum bacaan al Quran.

Dalam tahsin, ada beberapa cara pembelajaran yang memudahkan untuk mengaplikasikan ilmu tajwid lengkap. Namun sayang, metode tahsin ini baru dikenal di kota-kota besar saja. 

Kelas tahsin salah satu upaya untuk mengembalikan semangat umat dalam belajar membaca Al Qur’an yang baik dan benar. Dan cara ini berbeda dengan yang biasa dilakukan di pesantren-pesantren.

Metode tahsin menggunakan pendekatan yang lebih ringan terutama bagi yang sibuk atau sudah sepuh. Dan tahapannya belajar tahsin biasanya dibagi menjadi 3 level.

Level 1 atau disebut pra tahsin bagi yang belum pernah belajar tajwid. Mulai dari mengenal huruf hijaiyah, harakat [2] , tanwin [3], tasydid [4], dll.

Level 2 bagi mereka yang pernah belajar tajwid dan sudah bisa membaca Al Qur’an dengan lancar. Tapi belum bisa menerapkan hukum tajwid dengan lengkap. Banyak juga yang bacaannya enak karena ada iramanya, tapi dari segi ilmu tajwid belum sesuai.

Nah untuk level 3 atau tahsin lanjutan ini perluasan materi tahsin. Level ini bagi yang sudah lulus belajar tajwid dan punya target bisa mengajarkan tajwid al Quran kepada orang lain.

B. Hukum Mempelajari Ilmu tajwid

Hukum mempelajari ilmu tajwid al Quran secara materi atau teori adalah fardhu kifayah. Artinya, ketika ada seseorang di wilayah tertentu yang mempelajari ilmu tajwid, maka umat islam yang lain terbebas dari dosa atau beban untuk mempelajarinya.

Bisa diartikan juga fardhu kifayah itu kewajiban belajar tajwid yang bisa diwakilkan kepada orang lain.

Sedangkan hukum membaca Al Qur’an sesuai dengan hukum tajwid itu fardhu ‘ain. Artinya, setiap umat islam wajib untuk membaca Al Qur’an sebagaimana Al Qur’an diturunkan dan dicontohkan oleh Rosulullah SAW.

Atau fardhu ‘ain itu kewajiban yang melekat di setiap umat islam, dan tidak bisa diwakilkan kepada orang lain.

Belajar tajwid al Quran bisa diwakilan, tapi membaca sesuai tajwid tidak bisa diwakilkan.

Jadi, apakah Anda mau belajar hukum tajwid al Quran lengkap dengan pengertiannya, atau hanya belajar cara bacanya?

C. Keutamaan Mempelajari Ilmu Tajwid

Keutamaan atau fadhilah belajar tajwid Alquran sangat besar.

Bahkan bagi yang ingin belajar hadits kepada seorang alim [5], salah satu syaratnya adalah ia sudah menguasai ilmu Al Qur’an.

Sebagian dari keutamaan belajar tajwid Alquran adalah : 

1. Menjadi muslim terbaik

2. Kesibukan atau aktivitas yang utama adalah kesibukan dengan Al Qur’an

3. Akan mendapatkan ketenangan, rahmat, dan juga namanya disebut oleh para malaikat

Diluaran banyak yang menawarkan cara mudah belajar membaca alquran atau belajar tajwid Alquran sendiri. Tapi, yang terbaik adalah belajar kepada guru, bukan belajar ke buku.

Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman dari materi yang diberikan. Dan buku tidak bisa mengoreksi langsung pembacanya.

Bagi yang belajar tajwid untuk membaca al Qur’an dengan cara otodidak [6], kami sarankan untuk sesekali mengecek bacaannya secara langsung. Sebagaimana para sahabat yang belajar Al Qur’an kepada Rosulullah saw.

Dan saat ini teknologi sudah mempermudah kita untuk melakukannya. Banyak alternatif yang bisa digunakan, mulai dari audio maupun video. Contohnya streaming [7] atau live video.

D. Tujuan Mempelajari Hukum Tajwid

Tujuan belajar tajwid utamanya adalah untuk menghindarkan lidah dari salah dalam membaca Al Qur’an. Ilmu tajwid lengkap menjadi panduan bagaimana kita membaca Al Qur’an yang baik dan benar.

Kesalahan dalam membaca dibagi menjadi 2, yaitu : 

1. Kesalahan yang bisa merubah arti atau juga tidak merubah arti
Kesalahan dalam membaca Al Qur’an bisa menjadi fatal. Karena hal ini bisa mempunyai makna yang berbeda.

Contohnya kesalahan dalam berhenti dalam kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Kalau berhenti di kata Tuhan, maka kita termasuk Atheis dan tidak mengakui adanya Allah. Bahaya bukan.

Tapi tenang, para ulama yang membuat hukum tajwid ini sudah membuat panduan untuk menghindari kesalahan seperti ini. Yaitu dengan tanda waqaf, atau tanda berhenti. Jadi, belajar tajwid itu mudah lho.

2. Kesalahan yang tidak merubah arti
Kesalahan ini tidak merubah arti, tapi menyalahi ‘urf qurro [8] (kebiasaan di sebuah lingkungan).

Contohnya huruf ‘ain yang dibaca hamzah di surat Al Fatihah ( An ‘amta dibaca An amta ). Atau salah dalam membaca harakat seperti fathah dibaca kasroh atau dhammah.

Semoga menjadi penyemangat untuk belajar tajwid.

Baik, ini baru pengantar hukum tajwid. Sekarang kita masuk di Hukum Tajwid Lengkap bagian 1.

E. Hukum Bacaan Nun Mati dan Tanwin

hukum-nun-mati-dan-tanwin
Belajar tajwid alquran lengkap - Hukum nun mati dan tawnin


Yuk kita mulai membahas hukum-hukum seperti yang ada di buku panduan tajwid. Untuk hukum ini pasti sudah tidak asing lagi. Hukum nun mati dan tanwin itu ada 4 : 

1. Izhar

Izhar, yaitu cara membaca nun mati atau tanwin dibaca jelas. Jelas disini maksudnya nun mati atau tanwin dibaca jelas “n” dan tanpa dighunnahkan dan tanpa ditahan. Hurufnya ada 6.

2. Idgham

Idgham, yaitu membacanya dengan cara dimasukkan atau dilebur. Memasukkan nun mati atau tanwin ke huruf idgham yang didepannya.

Hukum idgham dibagi menjadi 2, dibedakan berdasarkan ghunnah atau dengungnya. Ada Idgham Bighunnah yang cara bacanya dengan dengung atau ghunnah. Hurufnya ada 4.

Dan kebalikannya yaitu Idgham Bilaghunnah yang cara bacanya tanpa ghunnah (dengung). Hurufnya hanya ada 2.

3. Iqlab

Iqlab, yaitu merubah atau cara membaca nun mati atau tanwin yang berubah menjadi mim dengan disertai ghunnah. Hurufnya hanya ada 1, huruf “ba”.

4. Ikhfa

Ikhfa atau disebut juga ikhfa haqiqi, yaitu menutupi. Cara bacanya antara izhar dan idgham yang disertai ghunnah.

Catatan penting untuk hukum ikhfa. Cara bacanya tidak semua seperti bunyi “ng”. Tergantung dari huruf yang berada di depan nun mati atau tanwin.

Cara mudah membaca hukum ikhfa. Ketika dalam posisi dengung, lidah kita sudah berada di mahkraj atau sudah siap mengucapkan huruf selanjutnya. Hanya tertahan dengan dengung atau ghunnah. Huruf ikhfa ada 15. 

Contoh bacaan ikhfa haqiqi di al Qur'an juz 30 salah satunya di surat al Falaq.

Hukum bacaan al Quran nun mati dan tanwin ini sudah banyak yang hafal. Tapi kendalanya di cara menerapkannya ketika membaca Al Qur’an.

Nah, bagi yang mau cara mudah menerapkan hukum nun mati dan tanwin bisa baca Cara Jenius Baca Qur’an. Cara membaca Al Qur’an tanpa perlu menghafal teori tajwid.

F. Hukum Bacaan Mim Mati

hukum-mim-mati
Belajar tajwid alquran lengkap - Hukum mim mati


Kalau sebelumnya membahas hukum nun mati, sekarang hukum mim mati. Disini ada hukum ikhfa dan juga hukum idzhar. Yang membedakannya ada tambahan syafawi. Safawi artinya bibir. Disebut syafawi karena makhraj mim ada di bibir.

Hukum yang menjelaskan mim mati terbagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Ikhfa Syafawi

Ikhfa Syafawi, kalau mim mati bertemu dengan huruf ba’. Cara bacanya samar dan juga disertai ghunnah.

2. Idgham Mitslain

Idgham Mitslain, kalau mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara bacanya seperti mim bertasydid dengan ghunnah. Ini contoh digham mimi

3. Izhar Syafawi

Izhar Syafawai, kalau mim mati bertemu dengan selain 2 huruf diatas ( huruf ba’ dan huruf mim ). Cara bacanya jelas dan tanpa ghunnah.

Cara membaca ikhfa dan idgham sama seperti di hukum nun mati dan tanwin, yaitu dengan ghunnah.

G. Hukum Bacaan Mim dan Nun Bertasydid

Di Al Qur’an banyak huruf yang berharakat tasydid, tapi ada kekhususan untuk huruf mim dan nun. Setiap Anda menemukan huruf mim dan nun bertasydid, maka cara bacanya adalah dengan ghunnah. Ditahan 2 harakat atau 2 ketukan. Jadi tidak dibaca tergesa-gesa.

Ingat, hukum bacaan Al Quran ini hanya untuk huruf mim dan nun. Selain kedua huruf tersebut, cara bacanya biasa dan tanpa ghunnah [9].

H. Hukum Bacaan Alif Lam

hukum-alif-lam
Belajar tajwid alquran lengkap - Hukum alif lam


Ilmu tajwid ini membahas kapan huruf alif lam dibaca dan kapan tidak dibaca. Hukum bacaan al Quran alif lam ini ada 2, dibagi berdasarkan dibaca atau tidaknya lam, yaitu :

1. Alif Lam Qamariah

Alif lam Qamariyah, yakni alif lam yang harus dibaca ketika di depannya ada huruf alif lam qamariyah (14 huruf). Qamar artinya bulan. Kita masih bisa melihat bulan dengan mata secara langsung.

Cara mudah belajar tajwid untuk menentukan alif lam qamariyah bisa dilihat di tanda sukun. Kalau di lam-nya ada tanda sukun, itu tandanya alif lam qamariyah. Bertari lam-nya dibaca.

2. Alif Lam Syamsiah

Alif lam Syamsiyah, yakni alif lam yang tidak dibaca atau dimasukkan ke huruf yang ada didepannya. Ini kebalikan dari alif lam qamariyah.

Syams artinya matahari. Kita tidak bisa melihat matahari dengan mata secara langsung. Silau sehingga lamnya jadi tidak terlihat (cara mudah mengingat versi penulis).

Huruf alim lam syamsiyah ada 14 huruf.

Cara mudah belajar tajwid untuk menentukan alif lam syamsiyah bisa dilihat di tanda tasydid. Kalau setelah huruf lam ada huruf bertasydid, maka itu termasuk alif lam syamsiyah. Huruf lam-nya tidak dibaca.

Hukum Tajwid Lengkap bagian 2

I. Hukum Mad

Sekarang kita ke hukum bacaan al Quran mad yang berarti tambahan. Yaitu cara membaca yang dipanjangkan ketika mengucapkan huruf mad.

hukum-mad-lengkap
Belajar tajwid alquran lengkap - Hukum mad

Huruf Mad


Huruf mad hanya ada 3, yaitu : 

1. Waw sukun atau waw mati yang huruf sebelumnya berharakat dhammah (bunyi u)

2. Ya sukun atau ya mati yang huruf sebelumnya berharakat kasrah (bunyi i) dan

3. Alif yang huruf sebelumnya berharakat fathah (bunyi a)

Kalau diperhatikan, huruf mad ini sama seperti cara membaca huruf yang panjang 2 harakat ya.

Dan secara umum, hukum mad ini terbagi menjadi 2 bagian besar, Mad Asli dan Mad Far’i. Pembagiannya berdasarkan pengaruh hamzah atau sukun [10].

Kalau yang tidak terpengaruh hamzah atau sukun itu mad asli. Tapi kalau dipengaruhi hamzah atau sukun itu mad far’i. Supaya lebih jelas, kita jabarkan di bawah.

J. Hukum Bacaan Mad Asli

Mad asli adalah huruf mad (salah satu dari 3 huruf mad diatas) yang tidak dipengaruhi atau tidak bertemu dengan hamzah atau sukun. Panjang bacaan mad asli ini 2 harakat.

Yang termasuk mad asli ada 5, yaitu : 

1. Mad Thabi’i

Mad ini terdiri dari huruf mad (alif, wau, ya) yang tidak ada tambahan lainnya seperti hamzah. Atau hanya huruf mad saja yang tiga huruf tadi.

Alif yang sebelumnya fathah, wawu yang sebelumnya dhammah, dan ya yang sebelumnya kasrah.

2. Mad Badal

Mad badal adalah huruf hamzah yang dibaca 2 harakat karena menggantikan hamzah yang dihilangkan.

3. Mad ‘Iwadh

Mad iwadh adalah hukum bacaan alQuran yang terjadi kalau berhenti pada huruf yang berakhiran fathatain (bunyi an). Baris an (tanwin) ketika berhenti dibaca menjadi baris a (fathah) dengan panjang 2 harakat.

4. Mad Tamkiin

Mad takmin adalah mad yang terjadi kalau huruf ya bertasydid bertemu dengan huruf ya mati atau ya sukun.

5. Mad Shilah Qashirah

Hukum tajwid al Quran yang terjadi ketika ha dhamir bertemu dengan selain hamzah, dimana huruf sebelum dan sesudahnya bukan huruf sukun (huruf mati).

Pengecualian untuk surat Al Furqan ayat 69. Walaupun ha dhamir di surat ini sebelumnya huruf bersukun, tetapi cara bacanya tetap dibaca 2 harakat.

Baik, itu tadi mad asli dimana huruf madnya tidak bertemu dengan hamzah atau sukun.

Kita lanjutkan belajar tajwid ke mad far’i.tt

K. Hukum Bacaan Mad Far’i

Kalau mad asli tidak dipengaruhi oleh hamzah dan sukun, maka mad far’i ini kebalikannya. Mad ini terjadi apabila huruf mad bertemu dengan hamzah atau sukun. Cara bacanya beragam, ada yang 2,4,5 dan 6 harakat.

Kadar panjang bacaan mad far’i ini beragam dan sebagian mad ini mempunyai pilihan panjang. Jadi Anda bisa memilih mau yang panjang berapa harakat. Dan kalau diperhatikan di murottal para ulama pun mereka berbeda-bedacara membacanya.

Untuk memudahkan memahami mad far’i, maka kita bagi sesuai dengan hamzah atau sukun yang mempengaruhinya.

A. Mad yang terjadi karena bertemu dengan hamzah. Yang termasuk dalam hukum mad ini ada 3, yaitu :

1. Mad Wajib Muttashil

Hukum bacaan alQuran ini terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Kalau dalam Al Qur’an cetakan Madinah, mad wajib muttashil ditandai dengan huruf hamzah yang ditulis sendiri. Hamzahnya tidak ditulis diatas alif. Cara bacanya dibaca panjang 4, 5 atau 6 harakat.

2. Mad Jaiz Munfashil

Kalau ini mad yang terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda atau terpisah. Biasanya ditandai dengan huruf hamzah yang ditulis diatas alif. Cara bacanya dibaca panjang 2, 4, atau 5 harakat.

3. Mad Shilah Thawilah

Ini adalah mad yang terjadi ketika ha dhamir bertemu dengan hamzah dalam kata yang terpisah. Mad ini dibaca panjang 4 atau 5 harakat ketika washal, dan ketikda waqaf maka dia berubah menjadi mati.

Sebagian ulama berpendapat mad jaiz dan mad shilah thawilah boleh dibaca 2 harakat. Tentu dengan memperhatikan keseragaman mad. Jadi kadar panjangnya tidak dicampur, pilih salah satu.

B. Mad yang bertemu sukun murni (bukan sukun karena waqaf). Mad ini dibaca panjang 6 harakat semuanya. Yang termasuk hukum mad ini ada 5, yaitu : 

1. Mad Farqi

Hukum tajwid al QUran yang terjadi apabila ada mad badal bertemu dengan tasydid. Mad farqi hanya ada di 2 kata. Ada di surat Al An’am : 143-144, surat Yunus : 59, dan surat An Naml : 59.

2. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi

Kalau ada mad bertemu dengan sukun yang terjadi di dalam rangkaian kalimat. Kalau mad farqi bertemu dengan tasydid, maka mad lazim mukhaffaf kalimi bertemu dengan sukun.

3. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi

Hukum bacaan alQuran yang terjadi kalau mad bertemu dengan tasydid dalam rangkaian kata.

4. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi

Terjadi kalau mad bertemu dengan sukun dalam rangkaian huruf muqatha’ah (huruf yang ada di awal sebagain surat yang ditulis tanpa tanda baca).

5. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Mad yang bertemu dengan tasydid karena idgham yang terjadi di huruf muqatha’ah.

C. Mad yang bertemu sukun karena waqaf. Yang termasuk hukum tajwid ini ada 2 dengan panjang mad bisa 2,4 atau 6 harakat.

  1. Mad ‘Aridh Lissukun
    Mad yang bertemu huruf yang disukunkan. Hal ini terjadi karena waqaf atau berhenti. Biasanya terjadi di akhir ayat, atau berhenti karena habis nafas.
  2. Mad Liin
    Huruf liin yaitu wawu dan ya mati yang sebelumnya ada harakat fathah. Mad liin terjadi ketika berhenti pada huruf yang sebelumnya huruf liin.

Hukum Tajwid Lengkap bagian 3 – Rangkaian Belajar Tajwid

L. Hukum Bacaan Tafkhim dan Tarqiq

Untuk membuat tilawah menjadi lebih sempurna, maka perlu belajar tentang tafkhim dan tarqiq. Tafkhim artinya huruf tersebut dibaca tebal, dan tarqiq artinya hurufnya dibaca tipis.

Untuk mempermudah penulisan, ada penyebutan baru untuk tanda baca. 

Fathah = baris a
Karsah = baris i
Dhammah = baris u
Tanwin = baris an

1. Huruf Isti’la

Semuanya harus dibaca tebal (tafkhim). Ada yang dibaca kuat, dan ada juga yang dibaca lebih ringan.

2. Huruf Istif’al

Semua huruf istif’al dibaca tipis, kecuali untuk 2 huruf yaitu lam pada lafazh Allah dan ro’.

3. Huruf Ro’

Huruf ro’ bisa dibaca tebal dan bisa juga dibaca tipis. Hal ini tergantung dari harakat atau kondisi ro dan kondisi sebelum dan sesudahnya.

Huruf ro’ dibaca tebal kalau :

a. Ketika baris a
b. Ketika baris u
Huruf ro’ mati dimana sebelumnya :
c. Huruf berbaris a
d. Huruf berbaris u
e. Hamzah washal
f. Ada huruf baris i yang berada di satu kalimat. Dan sesudahnya huruf isti’la baris a
Huruf ro’ sukun karena berhenti
g. Sebelumnya huruf baris a
h. Huruf sebelumnya baris u
i. Sebelumnya ada huruf alif
j. Sebelumnya ada huruf wawu
k. Sebelumnya huruf mari, dan didahului huruf baris fathah atau dhammah

Ro’ dibaca tipis kalau :
a. Baris i
b. Bentuk sukun yang didahului huruf baris i. Dan tidak ada huruf isti’la, kalaupun ada dalam kata yang berbeda.
Ro’ mati karena berhenti :
c. sebelumnya huruf baris i atau ya sukun
d. Tidak didahului huruf isti’la dan juga baris i

Ro’ bisa dibaca bebas ketika :
a. Sukun dimana sebelumnya ada huruf baris i dan diikuti dengan isti’la baris i juga
Ro sukun karena berhenti :
b. sebelumnya huruf isti’la sukun yang diawali huruf baris i
c. Ro’ mati karena berhenti dan setelahnya ada ya terbuang

M. Hukum Bacaan Lafazh Jalalah

Anda sudah tidak asing dengan kata ini. Ya, lafazh Jalalah adalah kalimat Allah yang berarti kebesaran atau keagungan. Kata ini bisa dibaca tebal atau dibaca tipis tergantung keadaan.

N. Hukum Bacaan Idgham Mutamatsilain, Mutajanisain, dan Mutaqaribain

Hukum ini dibedakan berdasarkan tempat keluarnya huruf dan sifat yang dimilikinya.

1. Idgham Mutamatsilain

Idgham yang terjadi karena bertemunya dua huruf yang memiliki makhraj dan sifat yang sama. Dua huruf yang sama bertemu, ditandai dengan simbol tasydid. Idgham mutamatsilain dibaca tanpa ghunnah.

2. Idgham Mutajanisain

Hukum bacaan alQuran ini terjadi saat dua huruf yang sama makhraj bertemu, tapi punya sifat yang berbeda. Contohnya adalah huruf ta, da, dan tho yang memiliki makhraj atau tempat keluar huruf yang sama.

3. Idgham Mutaqaribain

Idgham yang terjadi karena dua huruf yang mempunyai makhraj dan sifat yang berdekatan bertemu. Hurufnya adalah kof – kaf, dan lam – ro’.

O. Macam-macam Waqaf – Hukum Tajwid Lengkap

Waqaf artinya berhenti membaca Al Qur’an di suatu kata, baik di akhir ayat atau ditengah ayat dengan disertai mengambil nafas. Kalau berhenti membaca Al Qur’an tapi tidak disertai mengambil nafas (masih menahan nafas) ini namanya saktah.

Pengetahuan tentang waqaf penting supaya bisa membaca Al Qur’an dengan arti yang sempurna. Berhenti di tempat yang memang tidak merubah makna. Bagi yang sudah memahami Al Qur’an atau bahasa Arab, tentu ini akan lebih mudah. Bisa berhenti di tempat yang pas tanpa perlu terikat atau mengikuti tanda-tanda waqof yang ada di Al Qur’an.

Tanda waqaf dibuat untuk mempermudah, terutama bagi yang belum memahami Al Qur’an atau juga bahasa Arab. Sehingga bisa berhenti dengan tepat dan tidak merubah makna apa yang dibaca.

Waqaf secara umum dibagi menjadi 4, yaitu : 

1. Waqaf Ikhtibari

Waqof atau berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan oleh seorang ustadz dalam rangka menguji muridnya. Hal ini dilakukan secara sengaja, dan ini hukumnya boleh.

2. Waqaf Intizhari

Waqaf atau berhenti pada ayat yang belum sempurna arti atau maknanya. Hal ini dilakukan hanya dalam proses belajar mengajar Al Qur’an. Tujuannya untuk mempermudah dalam penguasaan cara membaca. Ini juga hukumnya boleh.

3. Waqaf Idhthirari

Berhenti pada ayat yang belum sempurna dalam keadaan terpaksa atau tidak sengaja. Misalnya karena kehabisan nafas, menguap, bersin atau hal lainnya yang memang tidak disengaja atau darurat. Waqaf seperti ini hukumnya boleh.

4. Waqaf Ikhtiyari atau waqaf ijtihadi

Yaitu berhenti sesuai dengan pilihan sendiri. Waqaf ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang bisa bahasa Arab. Hal ini tentunya supaya tidak disengaja waqof pada ayat yang belum sempurna dan bisa merubah makna.

Waqaf ikhtiyari ini terbagi menjadi 4 :

a. Waqaf Tam

Waqaf tam ini berhenti pada ayat yang mempunyai arti sudah sempurna dan tidak ada hubungan dengan ayat sesudahnya. 

b. Waqaf Kafi

Waqaf kafi ini berhenti pada ayat yang sudah sempurna artinya, tapi masih mempunyai hubungan dangan ayat selanjutnya.

c. Waqaf Hasan

Waqaf hasan ini berhenti pada ayat yang sudah sempurna, tapi mempunyai hungungan arti dengan ayat selanjutnya.

d. Waqaf Qabih

Wahaf qabih ini berhenti pada ayat mempunyai arti belum sempurna karena ada hubungan dengan kata selanjutnya. Waqaf seperti ini bisa merusak arti, dan hal ini tercela.

P. Tanda-tanda Waqaf – Hukum Tajwid Lengkap

Untuk mempermudah umat dalam waqof ketika membaca Al Qur’an sehingga terhindar dari kesalahan makna. Maka para ulama membuat tanda-tanda waqaf sebagai panduan. Posisi tanda waqaf pada Al Qur’an bisa berbeda-beda, misalnya antara Al Qur’an cetakan Madinah dan cetakan Indonesia.

Berikut ini tanda-tanda waqaf yang ada di Al Qur’an :

Belajar tajwid - Tanda waqaf dalam alquran
Belajar tajwid alquran lengkap - Tanda waqaf dalam alquran

Q. Makharijul Huruf – Belajar Tajwid AlQuran Lengkap

Setiap bahasa mempunyai dialek atau cara pengucapan yang khas. Begitupun alQuran  yang Allah turunkan dalam bahasa Arab. Oleh karen itu, kita harus belajar bagaimana cara orang Arab membacanya.


Untuk mempermudah belajar tajwid, salah satunya makhraj, para ulama membuat beberapa pengelompokan huruf. Mari kita lihat satu persatu.
Secara umum, makhraj huruf arab ada 5 tempat :
1. Rongga
2. Tenggorokan
3. Lidah
4. Dua bibir
5. Rongga hidung

Sedangkan secara rinci, makhraj terbagi menjadi 17 tempat. 

makhorijul-huruf-hijaiyah
Belajar tajwid alquran lengkap - Makhorijul huruf

Karena sudah terlalu panjang, untuk penjelasan makhraj dan sifat huruf akan dibahas di artikel lainnya.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog kami.

Anda mau ebook tajwid?

United Islamic Cultural of Indonesia telah membuat rangkuman ilmu tajwid lengkap. Dan Anda bisa mendownload ebook hukum tajwid Quran. Ini bisa Anda jadikan panduan quran tajwid online.

Download ebook Belajar Baca Al Qur'an tanpa Menghafal Tajwid

Kalau Anda merasakan manfat dari artikel belajar tajwid online dan tajwid quran ini, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Dan share juga artikel ini supaya banyak orang terbantu dan bisa menjadi ladang pahala jariyah [11] bagi semua. Bisa membaca AlQuran dengan tajwid.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Catatan kaki
[1] Tilawah adalah aktivitas membaca al Qur'an.
[2] Harakat adalah tanda baca yang ditempatkan di atas huruf-huruf dalam tulisan Arab untuk menunjukkan vokal yang diucapkan.
[3] Tanwin adalah tanda baca Nun sukun (Nun mati) yang diberi tanda tambahan untuk menunjukkan vokal pendek yang diucapkan.
[4] Tasydid adalah tanda baca yang ditempatkan di atas huruf Arab untuk menunjukkan penggandaan suara konsonan pada huruf tersebut.
[5] Seorang alim adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam dan luas dalam bidang ilmu agama, terutama dalam ilmu-ilmu Islam seperti fiqh (hukum Islam), tafsir (penafsiran Al-Quran), hadis (ucapan dan perbuatan Nabi), dan lainnya.
[6] Otodidak merujuk pada metode pembelajaran di mana seseorang memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara mandiri tanpa melalui instruktur formal.
[7] Streaming adalah proses penyampaian konten multimedia, seperti video atau audio, melalui internet secara waktu nyata.
[8] 'Urf Qurro adalah istilah yang merujuk pada tradisi atau kebiasaan yang telah lama berlangsung di kalangan para qari, yaitu mereka yang membaca Al-Quran dengan keindahan dan keahlian khusus.
[9] Ghunnah adalah istilah dalam ilmu Tajwid yang merujuk pada karakteristik pengucapan suara yang memiliki resonansi atau getaran dalam pelafalan.
[10] Sukun adalah tanda baca pada huruf Arab yang menunjukkan bahwa huruf tersebut diucapkan tanpa vokal, baik fathah, kasrah, atau dhammah.
[11] Pahala Jariyah merujuk pada pahala atau ganjaran yang terus berlanjut bahkan setelah seseorang meninggal dunia.
LihatTutupKomentar