Hukum Mad Shilah Qashirah: Pengertian, Contoh dan Tips
Hukum Mad Shilah Qashirah: Panduan Lengkap Tajwid untuk Pemula
Membaca Al-Qur’an bukan hanya tentang melafalkan huruf Arab dengan lancar, tapi juga memahami aturan-aturan tajwid yang benar agar bacaan kita sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah ﷺ. Salah satu hukum bacaan tajwid yang sering ditemui, tapi jarang diperhatikan oleh pemula, adalah Mad Shilah Qashirah.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas secara lengkap dan mudah dipahami apa itu Mad Shilah Qashirah, bagaimana cara membacanya, kapan harus diterapkan, dan tentu saja—dilengkapi dengan contoh ayat dari Al-Qur’an dalam teks Arab.
Apa Itu Mad?
Sebelum membahas Mad Shilah Qashirah secara khusus, penting untuk memahami dulu apa itu “mad” dalam ilmu tajwid.
Secara bahasa, mad berarti memanjangkan. Dalam istilah ilmu tajwid, mad adalah memanjangkan suara ketika membaca huruf tertentu karena adanya sebab, seperti huruf hamzah atau sukun.
Ada dua jenis mad secara umum:
-
Mad Thabi’i (mad asli): mad biasa, tanpa sebab tambahan
-
Mad Far’i (mad tambahan): mad karena adanya sebab, seperti hamzah atau sukun
Nah, Mad Shilah Qashirah termasuk dalam kategori Mad Far’i.
Pengertian Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah adalah memanjangkan suara huruf "haa" dhamir (yaitu “هُ” yang bermakna “dia”) yang berada di antara dua huruf yang berharakat, dan tidak diikuti oleh huruf hamzah.
Syarat utamanya:
-
Huruf “ه” adalah dhamir (kata ganti orang ketiga tunggal, laki-laki)
-
Diapit oleh dua huruf yang berharakat (tidak sukun)
-
Tidak diikuti oleh hamzah
Panjang bacaan Mad Shilah Qashirah adalah 2 harakat atau 1 alif (setara dengan mengangkat satu jari dalam hitungan biasa).
Perbedaan Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah
Agar tidak bingung, yuk kita bedakan dulu dua jenis mad yang berkaitan dengan dhamir “haa”:
Jenis Mad | Syarat | Panjang Bacaan |
---|---|---|
Shilah Qashirah | Tidak diikuti hamzah | 2 harakat |
Shilah Thawilah | Diikuti hamzah | 4–5 harakat (mad jaiz munfashil) |
Contoh Mad Shilah Qashirah dalam Al-Qur’an
Berikut ini beberapa contoh bacaan Mad Shilah Qashirah lengkap dengan teks Arabnya:
1. Surah Al-Furqan ayat 69:
وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
Pada kata:
فِيهِ مُهَانًا
Huruf “haa” pada فِيهِ (di dalamnya) diapit oleh huruf berharakat (ya dan mim) dan tidak diikuti oleh hamzah. Maka, huruf “haa” dibaca panjang dua harakat.
2. Surah Al Rahman ayat 46:
3. Surah Al Qari'ah ayat 9:
Tanda Mad Shilah Qashirah di Mushaf
Jika kamu perhatikan mushaf Al-Qur’an standar Madinah atau mushaf Indonesia, biasanya Mad Shilah Qashirah ditandai dengan huruf "haa" dhamir kecil yang disambung dengan waw kecil atau ya kecil di atasnya:
Contohnya:
فِيهِۦ ← ya kecil di atas
لَهُۥ ← waw kecil di atas
Simbol itu adalah petunjuk bahwa bacaan huruf "haa" tersebut dipanjangkan dua harakat.
Mengapa Mad Shilah Qashirah Penting Dikuasai?
1. Untuk Menjaga Makna Ayat
Kalau bacaan tidak dipanjangkan dengan benar, artinya bisa kabur atau bahkan salah. Huruf “haa” adalah dhamir yang penting karena merujuk pada subjek dalam kalimat (biasanya Allah SWT).
Contohnya:
-
فِيهِ (di dalamnya)
-
لَهُ (milik-Nya)
-
بِهِ (dengan-Nya)
Jika tidak dibaca dengan benar, bisa terdengar seperti fi atau lah, yang tidak memiliki arti yang sama.
2. Tanda Kesopanan dalam Membaca Al-Qur’an
Membaca dengan benar menunjukkan kesungguhan dan penghormatan kita terhadap wahyu Allah. Membaca “haa” dengan mad dua harakat juga memperhalus dan memperindah bacaan.
3. Mendapat Pahala Lebih
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat, dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata, dia mendapatkan dua pahala.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Membaca dengan tajwid termasuk adab dalam membaca Al-Qur’an, yang tentu berbuah pahala besar di sisi Allah SWT.
Tips Praktis untuk Menguasai Mad Shilah Qashirah
-
Fokus pada huruf "haa" dhamir saat membaca
-
Lihat apakah sebelum dan sesudahnya hurufnya berharakat
-
Pastikan tidak diikuti oleh hamzah
-
Jika ya, baca huruf "haa" itu dengan mad dua harakat
-
Latih dengan mengulang ayat-ayat yang sering menggunakan dhamir seperti فِيهِ، لَهُ، بِهِ، عَلَيْهِ
Kesimpulan
Hukum tajwid Mad Shilah Qashirah mungkin terdengar teknis bagi pemula, tapi sebenarnya sangat mudah dipahami dan dipraktikkan. Hukum ini adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap lafaz Allah dalam Al-Qur’an, karena berkaitan langsung dengan kata ganti-Nya yang Maha Suci.
Ingat poin penting berikut:
-
Mad Shilah Qashirah terjadi pada huruf “haa” dhamir
-
Tidak diikuti oleh hamzah
-
Diapit dua huruf berharakat
-
Dibaca panjang 2 harakat (1 alif)
-
Biasanya diberi tanda waw atau ya kecil di mushaf
Dengan membiasakan diri membaca Mad Shilah Qashirah secara benar, kita bukan hanya memperindah bacaan, tapi juga menunjukkan kesungguhan dalam mencintai Al-Qur’an.
Jika kamu masih belajar tajwid, teruslah membaca, bertanya, dan latihan. Ilmu tajwid adalah jalan menuju bacaan Al-Qur’an yang benar dan indah. Semoga Allah memudahkan langkahmu dan memberkahi ilmu yang kamu pelajari. Aamiin.