Hukum Mad Shilah Thawilah: Pengertian dan Contoh

Hukum Mad Shilah Thawilah: Pengertian dan Contoh

Mad Shilah Thawilah: Panduan Lengkap Tajwid untuk Pemula

Dalam membaca Al-Qur’an, memahami ilmu tajwid adalah kunci untuk menjaga keindahan dan ketepatan makna bacaan. Salah satu hukum tajwid yang cukup sering muncul namun sering tidak disadari adalah Mad Shilah Thawilah. Meskipun terlihat seperti mad biasa, hukum ini punya aturan khusus, terutama ketika menyambung bacaan (wasal).

Jika kamu masih belajar tajwid, yuk kenali apa itu Mad Shilah Thawilah, bagaimana cara membacanya, serta perbedaannya dengan mad lainnya.


Apa Itu Mad Shilah Thawilah?

Mad Shilah Thawilah adalah:

Bacaan panjang (mad) yang terjadi ketika huruf “ha’ dhamir” (هُ atau هِ) bertemu dengan huruf hamzah (ء) dalam dua kata yang terpisah.

Dalam istilah tajwid:

  • “Ha’ dhamir” adalah kata ganti orang ketiga laki-laki tunggal, misalnya: فِيهِ (di dalamnya), لَهُ (miliknya)

  • Jika setelah “haa” ini ada huruf hamzah pada awal kata berikutnya, maka bacaan “haa” tersebut dipanjangkan.


Panjang Bacaan Mad Shilah Thawilah

KondisiPanjang Bacaan
Saat Wasal (disambung)4 atau 5 harakat
Saat Waqaf (berhenti)huruf "haa" menjadi mati (tidak dibaca panjang)

📌 Catatan Penting:

Menurut sebagian ulama, baik Mad Shilah Thawilah maupun Mad Jaiz Munfashil, boleh dibaca 2 harakat, selama dilakukan secara konsisten dan seragam dalam satu bacaan atau tilawah.


Perbedaan Mad Shilah Thawilah dan Mad Shilah Qashirah

AspekShilah ThawilahShilah Qashirah
Setelah "haa"Diikuti hamzahTidak diikuti hamzah
Panjang bacaan (wasal)4–5 harakat2 harakat
Panjang bacaan (waqaf)Tidak dibaca (mati)Tidak dibaca (mati)

Ciri-Ciri Mad Shilah Thawilah

Kamu bisa mengenali Mad Shilah Thawilah dari ciri-ciri berikut:

Terdapat huruf "haa dhamir" berharakat (هِ atau هُ)
Diikuti oleh huruf hamzah (ء) di awal kata selanjutnya
Biasanya terdapat tanda "waw kecil" atau "ya kecil" di atas huruf haa
Terjadi saat dibaca sambung (wasal)


Contoh Mad Shilah Thawilah dalam Al-Qur’an

Berikut ini beberapa contoh ayat yang mengandung hukum Mad Shilah Thawilah, lengkap dengan teks Arab dan penjelasan.


🌙 Surah Al-Humazah ayat 3:

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ

Perhatikan pada kata:

مَالَهُ أَخْلَدَهُ

  • Huruf haa dhamir pada مَالَهُ bertemu dengan hamzah pada أَخْلَدَهُ

  • Maka, huruf "haa" dibaca panjang 4–5 harakat saat wasal


🌸 Surah Al-Imran ayat 7:


Perhatikan sebelumnya:


Pada frasa:


📖 Surah Al-Baqarah ayat 93:


Pada bagian:


Mengapa Disebut “Shilah Thawilah”?

🔹 Shilah berarti “sambung” — karena hukum ini hanya berlaku saat disambung (wasal)
🔹 Thawilah berarti “panjang” — karena bacaan mad-nya dipanjangkan 4–5 harakat
🔹 Ini membedakannya dari Shilah Qashirah, yang hanya dibaca 2 harakat


Ringkasan Singkat

AspekKeterangan
Jenis madMad Far’i
SyaratHa’ dhamir + hamzah di awal kata berikutnya
Panjang (wasal)4 atau 5 harakat
Panjang (waqaf)Mati (tidak dibaca panjang)
ContohAl-Humazah: 3, Al-Imran: 7, Al-Baqarah: 93

Kesimpulan

Mad Shilah Thawilah adalah salah satu hukum bacaan tajwid yang penting untuk menjaga keteraturan dan keindahan dalam membaca Al-Qur’an. Hukum ini terjadi ketika haa dhamir bertemu dengan hamzah dalam dua kata yang terpisah. Panjang bacaan saat disambung adalah 4 atau 5 harakat, dan kembali mati (tidak dibaca panjang) ketika diwaqafkan.

Untuk memperlancar bacaanmu:

  • Pelajari perbedaannya dengan mad lainnya

  • Perhatikan tanda-tanda khusus di mushaf

  • Latih bacaan secara konsisten, terutama dalam tilawah sambung

📌 Ingat juga bahwa konsistensi bacaan sangat penting. Jika kamu memilih membaca dengan 2 harakat (menurut pendapat sebagian ulama), maka sebaiknya seragam di seluruh bacaan.