Hukum Tajwid Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi: Pengertian dan Contoh
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi: Panduan Lengkap Tajwid untuk Pemula
Dalam membaca Al-Qur’an, kita tidak hanya dituntut untuk melafalkan huruf dengan benar, tetapi juga memahami panjang dan pendeknya bacaan melalui hukum tajwid. Salah satu hukum tajwid yang cukup jarang ditemukan, tapi penting untuk dipahami adalah Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi.
Hukum ini termasuk dalam kategori mad yang wajib dibaca panjang. Meskipun tidak sering muncul, salah satu contohnya justru ditemukan dalam dua tempat penting dalam Surah Yunus. Yuk, kita pelajari lebih dalam apa itu Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, bagaimana cara membacanya, dan contohnya di dalam Al-Qur’an.
Apa Itu Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi?
📝 Definisi:
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah:
Mad thabi’i (mad asli) yang bertemu dengan huruf sukun asli, dan terjadi dalam satu kata (kalimat dalam bahasa Arab).
-
Mad thabi’i: huruf mad (ا، و، ي) yang sebelumnya berharakat sesuai jenisnya
-
Sukun asli: huruf yang memang mati dari asalnya (bukan karena waqaf)
-
Kilmi: artinya dalam satu kata (kalimat)
-
Mukhaffaf: artinya ringan, karena huruf sukun tidak bertasydid (tidak ada penekanan ganda)
Panjang Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Hukum ini dibaca panjang 6 harakat, atau setara dengan tiga alif. Ini termasuk dalam mad lazim, yang artinya tidak boleh dibaca pendek.
📌 Catatan: Tidak seperti Mad Jaiz atau Mad Shilah, mad ini tidak boleh dipendekkan menurut para ulama qira’at karena sifatnya lazim (wajib).
Ciri-Ciri Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Untuk memudahkan mengenali Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, berikut ciri-cirinya:
✅ Terdapat huruf mad (ا، و، ي)
✅ Setelahnya langsung ada huruf sukun asli (tidak bertasydid)
✅ Kedua huruf ini terdapat dalam satu kata (kalimat)
✅ Dibaca 6 harakat secara mutlak
✅ Biasanya jarang ditemukan dalam Al-Qur’an — hanya di ayat-ayat tertentu
Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi dalam Al-Qur’an
Hukum Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi sangat jarang ditemukan. Dalam seluruh mushaf Al-Qur’an, hanya ditemukan dua kali, yaitu di Surah Yunus ayat 51 dan 91, pada kata yang sama: ءَالْـٰٔنَ (dibaca: Aāl-ān).
🌙 Surah Yunus ayat 51:
أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ آمَنتُم بِهِ ۚ آلْـٰٔنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ
Lihat pada kata:
ءَالْـٰٔنَ
Penjelasan:
-
Huruf alif setelah hamzah istifham dibaca mad thabi’i
-
Diikuti oleh huruf lam sukun asli
-
Kedua huruf berada dalam satu kata (kalimat)
✅ Maka bacaan ini adalah Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, dan harus dibaca panjang 6 harakat
🌸 Surah Yunus ayat 91:
آلْـٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
Kata:
ءَالْـٰٔنَ (lagi-lagi pada kata yang sama)
Penjelasan sama seperti ayat 51 — ini juga termasuk Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Perbedaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi vs Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Aspek | Mukhaffaf Kilmi | Mutsaqqal Kilmi |
---|---|---|
Huruf setelah mad | Sukun tanpa tasydid | Sukun dengan tasydid |
Tingkat bacaan | Ringan | Berat (karena tasydid) |
Contoh | ءَالْـٰٔنَ (Yunus: 51 & 91) | الصَّاخَّةُ |
Panjang bacaan | 6 harakat | 6 harakat |
Kenapa Harus Dibaca Panjang?
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi termasuk mad far’i yang hukumnya wajib. Panjang bacaan 6 harakat bukanlah pilihan, melainkan bagian dari kaidah tajwid yang disepakati oleh para imam qira’at.
Membaca lebih pendek (misalnya 2 atau 4 harakat) dalam mad ini dianggap kesalahan dalam tajwid (lahn jali).
Ringkasan Singkat
Aspek | Keterangan |
---|---|
Jenis Mad | Mad Lazim (Far’i) |
Nama lengkap | Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi |
Syarat | Mad + sukun asli dalam satu kata |
Panjang bacaan | 6 harakat (wajib) |
Jumlah kemunculan | 2 kali di seluruh Al-Qur’an |
Contoh ayat | Surah Yunus: 51 & 91 — pada kata ءَالْـٰٔنَ |
Kesimpulan
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah salah satu hukum tajwid yang jarang ditemukan tapi penting untuk dipahami. Hukum ini muncul ketika huruf mad bertemu dengan huruf sukun asli dalam satu kata (kalimat), dan dibaca panjang 6 harakat.
Meskipun hanya ditemukan dua kali dalam Al-Qur’an (Surah Yunus: 51 dan 91), memahami dan membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi dengan benar menunjukkan kesungguhan kita dalam menjaga keaslian dan keindahan bacaan Al-Qur’an.