Tujuan Belajar Ilmu Tajwid Yang Perlu Diketahui

Tujuan Belajar Ilmu Tajwid Yang Perlu Diketahui

Apa tujuan belajar ilmu tajwid ? Ya, ini hal yang harus diketahui oleh orang yang belajar membaca Al Qur'an. Al Qur'an diturunkan Allah kepada nabi Mu

Konten [Tampil]

Tujuan Belajar Ilmu Tajwid

Apa tujuan belajar ilmu tajwid ? Ya, ini hal yang harus diketahui oleh orang yang belajar membaca Al Qur'an. Al Qur'an diturunkan Allah kepada nabi Muhammad saw dalam bahasa Arab, dan cara membacanya langsung dicontohkan oleh Rasulullah saw. Cara untuk bisa mengikuti bacaan Rosulullah adalah dengan belajar tajwid.


Tujuan belajar ilmu tajwid
Tujuan belajar ilmu tajwid


Mari kita belajar tujuan belajar ilmu tajwid. Seperti kita ketahui, ilmu tajwid berhubungan dengan cara kita membaca Al Qur'an. Dan bagian tubuh yang mempunyai peran sangat penting, dan yang diatur dalam ilmu tajwid adalah lidah. 


Tujuan utama dari belajar tajwid adalah menjaga agar lidah kita terhindar dari kesalahan ketika membaca Al Qur'an. Atau dalam kata lain supaya cara membaca Al Qur'an kita benar sebagaimana yang Rosulullah saw sampaikan kepada para sahabatnya.


Kalau kita perhatikan, setiap negara punya bahasa sendiri. Bahkan di kita, di Indonesia ini ada banyak bahasa yang digunakan. Dan setiap bahasa mempunyai dialek atau cara pengucapan yang berbeda dan unik. Contoh mudahnya kita bisa mengetahui orang Jawa dari gaya bicaranya ketika berbicara dalam bahasa Indonesia. Nah, begitupun dengan bahasa Arab. Bahasa Arab mempunyai dialek atau gaya bahasa sendiri.


Al Qur'an diturunkan oleh Allah dalam bahasa Arab. Dan Rosulullah saw dalam sebuah hadits menyuruh kita untuk membaca Al Qur'an sesuai dengan cara dan suara orang Arab. Jadi, ketika membaca Al Qur'an kita harus mencontoh dialek atau gaya bicara atau membaca orang Arab. Jangan membaca Al Qur'an dengan cara atau suara orang Sunda, Jawa, atau yang lainnya.


Anda pasti pernah ketemu dengan orang Sunda yang terbiasa mengucapkan huruf "f" menjadi "p". Banyak orang sunda mengatakan itu "pitnah" (^_^). Nah, dalam bahasa Arab tidak ada huruf "pa", yang ada adalah huruf "fa". Baik, sekarang kita bahas kesalahan-kesalahan dalam membaca Al Qur'an.

Belajar Ilmu Tajwid untuk Menghindari Kesalahan Membaca

Kesalahan ketika membaca Al Qur'an dalam bahasa Arab disebut Al Lahnu. Kesalahan dalam membaca Al Qur'an ini dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Al Lahnu Al Jaliyy 

Ini adalah kesalahan dalam membaca Al Qur'an baik bisa merubah arti atau tidak merubah arti. Kesalahan ini menyalahi kebiasaan dalam tilawah. Contoh dari al lahnul jaliyy adalah :

a. Salah dalam membaca huruf hijaiyah. 

- Orang Sunda membaca huruf "Fa" menjadi huruf "Pa". Contoh ini akan terdengar jelas ketika membaca surat Al Fiil dimana banyak terdapat huruf "Fa" disana.


- Orang Jawa terutama yang sudah sepuh biasanya mengucapkan huruf "Ain" baris fathah terdengar seperti "Nga". Contoh ini akan terdengar jelas ketika membaca surat Al Fatihah. Kata "Robbil 'alamin" dibaca "Robbil ngalamin". 


- Membaca 'Ain menjadi Hamzah, seperti dalam surat Al Fatihah di kata An 'Amta dibaca An Amta.


Kesalahan ini diperparah karena ketidak tahuan cara mengucapkan huruf. Dan menjadi biasa karena sering dipakai dalam pembicaraan sehari-hari. Kata-kata yang salah dan seperti sudah biasa seperti :

- Insya Allah dibaca Insa Allah ( huruf sya menjadi sa )

- Sami 'Allahu dibaca Sami Allah ( huruf ain menjadi hamzah ), ini dilakukan ketika sholat

- Al 'Adzhim dibaca Al 'Azim ( huruf dzho menjadi zai ), biasanya ketika muslim beristighfar. Astagfirullahal 'Azim.


b. Merubah harakat

Kesalahan lainnya yang termasuk lahnul jaliy adalah merubah harakat. Misalnya harakat fathah dibaca dhammah.


Melakukan kesalahan ini hukumnya haram kalau disengaja. Terus, kalau masih belajar bagaimana? Selama tidak disengaja dan dalam proses belajar, InsyaAllah tidak apa-apa. Bayangkan kalau dalam proses belajar saja tidak boleh. Berarti yang belajar ilmu tajwid bisa punya dosa banyak ya. Dan kalau seperti itu, bisa pada takut untuk belajar ilmu tajwid.


2. Al Lahnu Al Khofiyy

Kesalahan lahnul khofiyy terjadi ketika membaca Al Qur'an dan menyalahi kebiasaan di sebuah lingkungan ('urf qurro). Tapi kesalahannya tidak sampai merubah makna atau arti. Contoh dari Al Lahnul Khofiyy adalah : 


1. Kurang panjang dalam membaca mad

Misalnya ketika membaca ayat terakhir dari surat Al Fatihah. Kata Waladh dholin dibaca pendek atau kurang panjang. Seharusnya ketika membaca dholin itu dibaca panjang 6 harakat, tapi hanya dibaca 3 atau kurang dari 6 harakat.


2. Membaca ghunnah tergesa-gesa

Ini banyak dilakukan terutama dalam membaca surat An Naas. Ketika membaca nun bertasydid dibaca tergesa-gesa dan tidak ditahan. 


Hukum melakukan kesalalahan ini secara sengaja adalah makruh.


Kita harus hati-hati dalam membaca Al Qur'an, termasuk dalam panjang pendeknya. Beda panjang dalam bahasa Arab bisa memiliki arti yang berbeda. Contohnya kata maata - mataa. 


Kata maata dimana huruf ma dibaca panjang dan huruf ta dibaca pendek artinya kapan. Tapi, kalau kata mataa yang huruf ta-nya yang panjang puny arti mati. Makna yang jauh berbeda. Tapi kalau dalam bahasa Indonesia, kedua kata ini sama saja. Mau maata atau mataa dua duanya punya arti sama yaitu mata.


Jadi, penting ya kita belajar ilmu tajwid. Dan dengan belajar ilmu tajwid, sama dengan kita belajar atau mencontoh Allah menyampaikan firman-Nya (Al Qur'an). Disampaikan Allah langsung kepada malaikat Jibril yang diteruskan kepada Nabi Muhammad saw. Dan akhirnya sampai kepada kita semua.


Baca juga :

1. Keutamaan Belajar Ilmu Tajwid

2. Ebook Belajar Baca Qur'an tanpa Menghafal Tajwid

3. Apa itu Ilmu Tajwid ?

4. Cara Membaca Lafadz Allah


LihatTutupKomentar