Pengertian Mad Jaiz Munfasil beserta Contoh Bacaan dan Hukumnya

Pengertian Mad Jaiz Munfasil beserta Contoh Bacaan dan Hukumnya

Mad jaiz munfasil, boleh disini artinya adalah boleh dibaca terpisaha antara mad dan hamzah karena berada kalimat yang berbeda atau berada dalam 2

Konten [Tampil]
pengertian mad jaiz munfasil beserta contoh bacaan dan hukumnya


Menurut bahasa

Mad artinya panjang, jaiz artinya boleh, dan munfasil artinya terpisah.

Boleh disini artinya adalah boleh dibaca terpisaha antara mad dan hamzah karena berada kalimat yang berbeda atau berada dalam 2 kalimat.

Sehingga mad jaiz munfasil ini adalah mad thobi'i yang bertemu dengan hamzah dalam 2 kalimat

Cara baca mad jaiz munfasil

Cara baca mad jaiz munfasil menurut beberapa riwayat bisa dibaca 2,4,5 atau 6 harakat. Tapi menurut riwayat imam Hafs jalur Asy Syatibiyah cara baca mad jaiz munfasil ini sama dengan cara baca mad wajib muttasil yaitu 4 atau 5 harakat. 

Berikut ini rangkuman dari beberapa riwayat tentang panjang bacaan mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil

mad jaiz 2 -- > mad wajib 4 atau 6
mad jaiz 3 -- > mad wajib 6
mad jaiz 4 -- > mad wajib 4 atau 6
mad jaiz 5 -- > mad wajib 5 atau 6

Itu adalah aturan dalam memiliih panjang bacaan mad jaiz dan mad wajib. Jadi kalau mau memilih panjang mad jaiz munfasil 2 harakat, berarti panjang mad wajib muttasil itu harus 4 atau 6 harakat, kalau mad jaiz 3 harakat berarti panjang mad wajib harus 6 harakat, dan begitu seterusnya.

Sehingga pilihan panjang disini memiliki konsekuensi terhadap panjang mad lainnya.

Di artikel fun quran ini kita belajar menerapkan hukum tajwid menurut riwayat Imam al Hafs asy Syatibi sehingga kita pilih 4 atau 5 harakat. Jadi panjang bacaan mad jaiz munfasil ini adalah  2 harakat ketika waqaf atau berhenti. Dan panjang bacaannya 4 atau 5 harakat ketika washal.

Catatan :
1. Konsisten dalam memilih panjang harakat. Kalau memilih 4 harakat, maka harus terus membacanya dengan 4 harakat. Jangan dicampur antara 4 harakat dengan 5 harakat.
2. Panjang bacaan mad jaiz munfasil tidak boleh lebih panjang dari panjang bacaan mad wajib muttasil. Kalau dibaca sama panjangnya itu boleh

Contoh mad jaiz munfasil

inna a'thoina - > mana madnya atau mad thobi'i-nya. Mana hamzahnya. Perbedaan penulisan antara alif dan hamzah dalam cetakan quran madinah dan indonesia. Diperlihatkan contoh dari kedua penulisan. Hamzah berada di kalimat berikutnya.

Kalau dibaca terpisah hukumnya boleh, karena tadi ini mad jaiz. Dan ketika dibaca terpisah, maka panjang bacaanya adalah 2 harakat mengikuti hukum mad thobi'i. 

Contoh bacaan yang salah adalah mad jaiz munfasil dibaca pendek atau dibaca 1 harakat. Kalau dibaca 2 harakat itu boleh menurut riwayat imam yang lain dengan beberapa syarat.

Perbedaan penulisan di quran 
Cetakan indonesia
1. mad wajib tanda mad ditulis lebih tebal dibandingkan mad jaiz
2. Pada mad wajib huruf hamzah ditulis dalam bentuk aslinya
3. Pada mad jaiz huruf hamzah tidak dituils dalam bentuk asli, tapi ditulis dalam bentuk alif berharakat 

LihatTutupKomentar