Mad artinya panjang, jaiz artinya boleh, dan munfasil artinya terpisah.
Boleh disini artinya adalah boleh dibaca terpisaha antara mad dan hamzah karena berada kalimat yang berbeda atau berada dalam 2 kalimat.
Sehingga mad jaiz munfasil ini adalah mad thobi'i yang bertemu dengan hamzah dalam 2 kalimat
Cara baca mad jaiz munfasil
Cara baca mad jaiz munfasil menurut beberapa riwayat bisa dibaca 2,4,5 atau 6 harakat. Tapi menurut riwayat imam Hafs jalur Asy Syatibiyah cara baca mad jaiz munfasil ini sama dengan cara baca mad wajib muttasil yaitu 4 atau 5 harakat.
Berikut ini rangkuman dari beberapa riwayat tentang panjang bacaan mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil
mad jaiz 2 -- > mad wajib 4 atau 6
mad jaiz 3 -- > mad wajib 6
mad jaiz 4 -- > mad wajib 4 atau 6
mad jaiz 5 -- > mad wajib 5 atau 6
Itu adalah aturan dalam memiliih panjang bacaan mad jaiz dan mad wajib. Jadi kalau mau memilih panjang mad jaiz munfasil 2 harakat, berarti panjang mad wajib muttasil itu harus 4 atau 6 harakat, kalau mad jaiz 3 harakat berarti panjang mad wajib harus 6 harakat, dan begitu seterusnya.
Sehingga pilihan panjang disini memiliki konsekuensi terhadap panjang mad lainnya.
Di artikel fun quran ini kita belajar menerapkan hukum tajwid menurut riwayat Imam al Hafs asy Syatibi sehingga kita pilih 4 atau 5 harakat. Jadi panjang bacaan mad jaiz munfasil ini adalah 2 harakat ketika waqaf atau berhenti. Dan panjang bacaannya 4 atau 5 harakat ketika washal.
Catatan :
1. Konsisten dalam memilih panjang harakat. Kalau memilih 4 harakat, maka harus terus membacanya dengan 4 harakat. Jangan dicampur antara 4 harakat dengan 5 harakat.
2. Panjang bacaan mad jaiz munfasil tidak boleh lebih panjang dari panjang bacaan mad wajib muttasil. Kalau dibaca sama panjangnya itu boleh
Contoh mad jaiz munfasil
inna a'thoina - > mana madnya atau mad thobi'i-nya. Mana hamzahnya. Perbedaan penulisan antara alif dan hamzah dalam cetakan quran madinah dan indonesia. Diperlihatkan contoh dari kedua penulisan. Hamzah berada di kalimat berikutnya.
Kalau dibaca terpisah hukumnya boleh, karena tadi ini mad jaiz. Dan ketika dibaca terpisah, maka panjang bacaanya adalah 2 harakat mengikuti hukum mad thobi'i.
Contoh bacaan yang salah adalah mad jaiz munfasil dibaca pendek atau dibaca 1 harakat. Kalau dibaca 2 harakat itu boleh menurut riwayat imam yang lain dengan beberapa syarat.
Perbedaan penulisan di quran
Cetakan indonesia
1. mad wajib tanda mad ditulis lebih tebal dibandingkan mad jaiz
2. Pada mad wajib huruf hamzah ditulis dalam bentuk aslinya
3. Pada mad jaiz huruf hamzah tidak dituils dalam bentuk asli, tapi ditulis dalam bentuk alif berharakat
Perkembangan Pembelajaran Mad Jaiz Munfasil di Era Digital
Seiring perkembangan teknologi, pembelajaran tajwid—termasuk Mad Jaiz Munfasil—kini semakin mudah diakses oleh siapa saja. Banyak platform digital seperti YouTube, aplikasi tajwid interaktif, hingga kelas online yang menyediakan pembahasan khusus tentang hukum mad ini. Ini menjadi solusi bagi umat Islam yang tidak sempat belajar langsung ke guru atau pesantren.
Dengan memanfaatkan media digital, pengguna bisa melihat perbedaan bacaan secara visual dan audio. Bahkan beberapa aplikasi kini dilengkapi fitur evaluasi yang membantu pengguna mengetahui kesalahan bacaan mereka, termasuk dalam penerapan hukum Mad Jaiz Munfasil.
Kesalahan Umum dalam Membaca Mad Jaiz Munfasil
Banyak pembaca pemula yang masih keliru dalam membedakan antara Mad Jaiz Munfasil dan Mad Wajib Muttasil. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah membaca Mad Jaiz hanya 1 harakat atau terlalu pendek. Padahal, dalam riwayat Hafs 'an 'Ashim dari jalur Asy-Syatibiyah, Mad Jaiz Munfasil harus dibaca panjang 4 atau 5 harakat saat washal (sambung bacaan).
Kesalahan lainnya adalah tidak konsisten dalam memilih panjang harakat. Misalnya, membaca sebagian Mad Jaiz dengan 4 harakat dan sebagian lagi dengan 5 harakat dalam satu sesi tilawah. Ini menyalahi prinsip konsistensi dalam qira’ah yang benar.
Pentingnya Konsistensi Bacaan dalam Tajwid
Dalam membaca Al-Qur’an, menjaga konsistensi panjang bacaan merupakan bentuk kedisiplinan dan adab terhadap Kalamullah. Karena itulah, para ulama menekankan pentingnya memahami riwayat bacaan yang diikuti. Jika kita memilih riwayat Hafs dari jalur Asy-Syatibiyah, maka aturan panjang harakat harus dijaga sesuai dengan yang ditetapkan: 4 atau 5 harakat untuk Mad Jaiz Munfasil.
Konsistensi ini tidak hanya menjaga keindahan bacaan, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap ilmu tajwid dan para ulama yang telah menyusunnya selama berabad-abad.
Tips Menguasai Mad Jaiz Munfasil Lebih Cepat
Berikut beberapa tips agar Anda lebih mudah memahami dan mempraktikkan Mad Jaiz Munfasil:
Gunakan mushaf cetakan Madinah yang memiliki tanda bacaan tajwid lebih jelas.
Dengarkan qari terkenal seperti Syaikh Mishary Alafasy atau Syaikh Husary yang konsisten dalam penerapan tajwid.
Latihan dengan metode murojaah rekaman suara sendiri, lalu dengarkan dan evaluasi.
Gunakan aplikasi tajwid interaktif yang menyediakan latihan khusus mad.