Mad badal termasuk dalam kelompok mad asli. Pengertian, contoh dan cara baca. Mad badal adalah memanjangkan bacaan sebanyak dua harokat pada huruf
Bacaan Mad Badal
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Artikel kali ini akan membahas salah satu hukum mad yaitu hukum mad badal. Mad badal termasuk dalam kelompok mad asli. Seperti apa mad ini dan bagaimana membacanya? Simak penjelasannya di bawah
Pengertian Mad Badal
Mad badal adalah memanjangkan bacaan sebanyak dua harokat
pada huruf yang berharakat fathah
berdiri. Bacaan tersebut dinamakan mad
badal karena menggantikan huruf alif.
Cara Membaca Mad Badal
Cara membaca mad badal yaitu dibaca panjang
sebanyak dua harokat. Jadi apabila
terdapat huruf yang berharakat fathah
berdiri maka dinamakan bacaan mad badal.
Cara membacanya yaitu dibaca panjang
sebanyak dua harakat. Bacaan panjang
tersebut merupakan pengganti dari huruf
alif.
Contoh Bacaan Mad Badal
Contoh bacaan mad badal yang
pertama yaitu terdapat lafadz اٰمَنَ --> أَأْمَنَ
Pada lafadz yang berwarna merah yaitu lafadz am mana
asalnya adalah a' mana. Karena disana ada dua huruf alif
yang satu berharokat fathah yang satunya
dibaca sukun maka kemudian alifnya
digabung dan kemudian diganti dengan
harakat fathah.
Bacaan tersebut selanjutnya
dinamakan bacaan mad badal. Cara membacanya yaitu dibaca panjang
sebanyak dua harokat aamana. Bila kita
menggunakan ketukan sebagai iramanya
atau sebagai kode panjang bacaannya, maka
kita bisa menggunakan sebanyak dua kali
ketukan.
Contoh mad badal yang
selanjutnya yaitu terdapat pada lafadz إِأْمَنٌ --> اَيمَانٌ
Pada asalnya lafadz
iman berupa lafadz Iman asalnya adalah kata Iman yaitu
terdapat dua huruf alif yang satu
berharokat kasroh yang satunya
berharakat sukun. Karena ada huruf alif maka yang
satunya diilhamkan atau digabungkan
sedangkan sebagai gantinya adalah dibaca
panjang maka huruf ya' sukun yang ada
pada kata Iman adalah pengganti daripada huruf alif yang dibaca sukun. Maka kata Iman merupakan
bacaan mad badal.
Cara membacanya yaitu
dibaca panjang sebanyak dua harokat iimaan..
Contoh mad badal ketiga yaitu terdapat bacaan Minal Ula مِنَالْأُوْلٰى
Lafadz Minal Ula asalnya
adalah Minal Ula مِنَ الْأُأْلٰى , yaitu bertemunya dua huruf alif. Huruf yang pertama berharakat dhommah dan
huruf yang kedua berharakat sukun. Karena
ada huruf maka tidak homogen dan
kemudian diganti dengan huruf wawu. Kenapa diganti dengan huruf wawu sukun, karena harokat sebelumnya adalah harokat
dhommah. Pasangannya harokat dhommah
adalah wawu sukun.
Bacaan tersebut
dinamakan bacaan mad badal karena
panjang bacaannya merupakan pengganti daripada huruf alif yang dibaca sukun. Cara membacanya yaitu dibaca panjang
sebanyak dua harokat.
Contoh selanjutnya yaitu
terdapat lafadz wa-idzaa qiila lehum
aminu wa-idzaa qiila lahum aminu. Kata
aminu asalnya adalah aminu. Karena ada
dua huruf alif yang satu berharokat
fathah dan yang satunya sukun, maka
sebagai ganti daripada harokat sukun
tersebut adalah bacaan panjang bacaan
tersebut dinamakan bacaan mad badal.
Cara
membacanya ia itu dibaca panjang
sebanyak dua harokat. Bila menggunakan ketukan maka
kita bisa menghitung sebanyak dua kali
ketukan, wa-idzaa. Kesimpulannya yaitu apabila terdapat
Alif yang hidup bertemu dengan Hamzah
yang dibaca sukun maka Hamzah sukun
tersebut diganti dengan bacaan panjang
sebanyak dua harokat itulah pengertian
dan contoh bacaan mad badal.
Sekilas Tentang Mad Jaiz Munfasil
Di tengah perjalanan memahami bacaan panjang dalam Al-Qur’an, kita juga akan menjumpai mad jaiz munfasil. Jika mad badal terjadi dalam satu kata, maka mad jaiz munfasil adalah pertemuan antara dua kata yang saling memanggil.
Mad jaiz munfasil terjadi ketika huruf mad (alif, ya, atau wawu) berada di akhir kata pertama, lalu huruf hamzah hadir di awal kata berikutnya. Bacaan ini boleh dibaca dua, empat, atau lima harakat, tergantung pada imam atau qira’ah yang diikuti. Oleh karena itu, ia disebut “jaiz”—karena ada kelonggaran dalam panjang bacaannya.
Contoh yang sering kita dengar adalah dalam lafadz يَا أَيُّهَا. Di sana, huruf mad di akhir kata “yaa” bertemu dengan hamzah di awal “ayyuhal”, dan suara menjadi panjang. Seperti dua insan yang dipisahkan spasi, namun saling melengkapi dalam makna.
Perbedaan Singkat Mad Badal dan Mad Jaiz Munfasil
Agar lebih mudah diingat, perhatikan perbedaan ini:
Mad Badal hanya terjadi dalam satu kata, sebagai bentuk pengganti dari huruf hamzah sukun. Sedangkan Mad Jaiz Munfasil hadir ketika dua kata bertemu—huruf mad di satu sisi, hamzah di sisi lain. Masing-masing memiliki nuansa dan hukum sendiri dalam lantunan tilawah.
Semoga dapat
dipahami dan bermanfaat bagi kita
semuanya wassalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.